daftar blog gratis penghasil uang


Search

Selasa, 02 Maret 2010

TERNAK KELINCI

Daging kelinci yang mempunyai kandungan nutrisi cukup tinggi dengan kandungan protein sebesar 21%, dapat diolah sebagai dendeng, abon, bakso dan nugget untuk pemenuhan gizi keluarga.

Kelinci (Oryctolagus Cuniculis) merupakan hewan yang mempunyai kemampuan pertumbuhan yang cepat bila dibandingkan dengan ternak lainnya. Kelinci dapat melahirkan anak 6 – 8 ekor sekali melahirkan. Dalam hal ini, ternak kelinci adalah merupakan alternatif ternak non ruminansia dan non unggas yang dagingnya dapat dikonsumsi oleh masyarakat untuk memenuhi gizi keluarga. Di samping itu kelinci merupakan hewan multiguna karena hampir dari keseluruhannya bisa dimanfaatkan dengan nilai ekonomi yang cukup baik apabila diperlakukan secara konsepsional seperti kulit, bulu, pupuk organik dan cair, atau sebagai hewan kesayangan.


Daging kelinci merupakan daging sehat dengan rendah kolesterol yang dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan gizi bagi manusia. Selain rasanya enak daging kelinci mempunyai kandungan protein 21 %, lemak 8 %, dan air 70 %, juga dihalalkan oleh agama sehingga cukup bagus untuk kesehatan. Di samping itu daging kelinci dapat meningkatkan kecerdasan anak-anak yang masih dalam pertumbuhan, meningkatkan fertillitas/kesuburan, mencegah penyakit pembuluh darah pada orang dewasa dan dapat juga menurunkan kolesterol dalam darah.

Di Indonesia kelinci yang dipelihara kebanyakan dari jenis persilangan, beratnya hanya 1,5 – 2,5 kg. Sedangkan jenis kelinci pedaging antara lain New Zealand White Asli, Flemish giant dan Californian. Jenis kelinci pedaging tersebut telah banyak didatangkan ke Indonesia.

Saat ini ternak kelinci ibaratnya asset yang masih terpendam, karena ternak kelinci sudah banyak memasyarakat, namun pemanfaatan produksinya belum membudaya. Maka dari itu dengan memanfaatkan produksi kelinci untuk konsumsi masyarakat secara optimal, merupakan salah satu cara guna mendukung dan mensukseskan program swasembada daging.

Prospek pemeliharaan ternak kelinci di Indonesia cukup baik, karena didukung oleh faktor agroklimat, sumberdaya alam dan sosial ekonomi serta masyarakat Indonesia yang telah mengenal ternak kelinci. Di samping itu, ternak kelinci menyukai tempat-tempat yang sejuk dan banyak terdapat sayur mayur. Kelinci dapat juga dipelihara di tempat yang beriklim panas, dengan cara menyesuaikan sistem perkandangan, lingkungan maupun cara pemberian pakan.


Untuk pembuatan kandang kelinci cukup sederhana, yaitu bisa dibuat kandang bateray atau kandang dengan lantai semen dan atap kandang dari daun kelapa atau rumbia. Sekeliling kandang sebaiknya ditanami pohon pisang dan diberi minum setiap hari, untuk suhu idealnya antara 15 – 18 derajat celsius. Walaupun kelinci sangat mudah beradaptasi terhadap berbagai macam bentuk kandang yang disediakan, asalkan kondisinya memenuhi persyaratan kebutuhan hidup kelinci. Apapun bentuk dan ukuran kandang, membutuhkan sinar matahari pagi, bersuhu sejuk, memiliki ventilasi yang baik, kandang harus kering, lingkungan tenang dan tidak jauh dari rumah peternaknya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar